.
RSS

Dia itu Aku

Dulu.. dulu sekali, aku pernah mengenal seseorang,  seseorang dimana aku pernah bangga memilikinya, tenang bila bersama nya, dan aku selalu merasa aku paling beruntung karna aku selalu denganya.


Dia penyabar dan selalu ceria. Hidup nya terlihat sangat bahagia dari cara dia tertawa dari cara dia menatap dan dari cara dia bebicara, dia seolah tak pernah merasa sakit dan menderita.

Dia juga seorang manusia, dia bisa marah tapi dengan logikanya dia menahan, dia enggan menunjukan amarahnya di depan semua orang. bahkan untuk berbicara melebihi octaf pun dia tak berani. dia sang penjaga perasaan, haram buatnya menyakiti hati seseorang. mungkin luka hatinya bisa membuat orang lain tertawa, tapi dia tak kan pernah tertawa jika itu membuat seseorang terluka.

Dia yang lebih memilih untuk berbicara pada lembaran kertas dan pulpen kesayangannya, dia yang selalu menutup diri dari segala hal yang membuat dia terlihat berduka. Entah aku merasa sangat beruntung punya dia di hidupku.

Tak beberapa lama ini, aku bertemu dengannya, aku terdiam melihat wajah badmood yang belum pernah aku lihat di dirinya, aku tatap mata merah penuh amarah itu. aku tersenyum dan beranikan diri untuk bertanya "kamu kenapa?" dia hanya diam, "ada sesuatu yang kamu fikirkan?" dia tetap saja diam. "apa yang membuat mu begitu Marah?" sama dia tetap terdiam.

aku melihat diri yang berbeda dari dia, yang ada di hadapan ku saat ini bukan dia yang dulu aku kenal, aku tak kenal sosok wanita di hadapan ku ini lagi. Dia begitu emosian, dan jika suasana hatinya sedang buruk, maka terlihat lah lekuk lekuk wajah yang menyeramkan itu, tak kan terdengar suaranya di sepanjang hari, kemana sang penyabar ku dulu??

Aku masih tetap berdiri di hadapannya, masih menatap matanya, apa yang salah, apa yang telah membuat dia berubah?. Terbaca ada luka dan beban begitu dalam di fikirannya, tercipta ke rapuhan dalam setiap tata bicaranya. Sosok yang dulu ku banggakan, kini ada di hadapan ku tapi berbeda keadaan.

Hingga menjelang malam, saat lampu ku matikan, hilang lah pantulan bayangan dari cermin yang sedari tadi ku pandangi.

f
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar