.
RSS

Dan Kita...



Mungkin aku yang salah, tak memberi apa yang kamu mau. Tapi inilah aku dengan segala hal yang membuatmu benci padaku, aku tak sesempurna bayangan yang kau inginkan, dan mungkin aku tak pantas bersanding denganmu dan kesempurnaan yang kamu mau.

Bertahan, satu kata yang selalu menjadi janji kita. Mengalah adalah kegiatan favorite kita ketika masalah menyebar ke nalar tanpa akal sehat. Air mata selalu menjadi oasis ketika kita haus akan kasih sayang dan kerinduan yang mengekang namun terikat gengsi yang tak pernah mau berucap duluan. Padahal kita sama-sama butuh, padahal kita sama sama menginginkan, padahal kita sama sama sakit tapi kenapa masih saja hal yang sama terulang lagi dalam hubungan kita sayang?

Aku tau kamu lelah akan kehidupan yang membebani mu, aku tau kamu tak sanggup lagi menopang beban yang ada di pundakmu, padahal aku sering bilang, bagilah aku sedikit bebanmu itu agar aku tau rasanya jadi kamu. Tapi kamu selalu balas dengan kata-kata yang meremehkan aku, kamu tak mungkin sanggup jika jadi aku ujarmu.

Seberat apa beban mu sayang? Sesakit apa hatimu ketika melihat orang lain hidup dengan bergelimang kasih sayang dari sekitar nya? Apa aku tak bisa memberimu semua yang kamu butuhkan? Apa aku tak bisa menjadi ibu, ayah, ataupun sahabat bagimu? Kamu bilang kamu selalu nyaman, kamu bilang aku seperti ibumu, kamu bilang kamu tak akan meninggalkan ku karna apapun juga. Tapi kini keadaan berbeda, kamu hilang, kamu yang ku kenal menghilang di tengah kecemburuan social yang terjadi di sekitarmu. Kamu benci pada mereka yang bisa lebih dari mu, kamu menjauh hanya karna kamu kira kamu tak pantas untuk ku, tak mungkin pantas bersanding dengan orang sepertiku. Hidupku tak semenarik yang kamu fikirkan, hidupku pun butuh pengorbanan hingga aku bisa sampai di titik kesenanganku. 

Dan kita berakhir… banyak yang lebih dari kamu, banyak bisa memberiku kebahagiaan selebih yang kamu berikan, tapi pernah berfikir kenapa aku bertahan dengan kamu? Karna aku tak yakin kebahagiaan ku bisa terbayar oleh materi. Karna aku tau aku penuh kekurangan maka dari itu aku bertahan, karna aku masih bisa menerima kekuranganmu pula aku bertahan. Hanya karna itu kamu tutup matamu dari kebahagiaan yang datang padamu?

Berhentilah berlari sayang, istirahatlah sejenak sayang. Lihat kebelakang kamu telah berlari sejauh itu, apa kamu tak lelah? Lihat lah kiri kanan sayang banyak mereka yang menawarkan kebahagiaan padamu tapi terlewat begitu saja? Apa yang kamu kejar di depan? Apa yang kamu takutkan di belakang? Berhentilah, bernafaslah sejenak.

Aku tak bisa menyandingi kencangnya lari mu, aku tak bisa memberimu sebotol air untuk kamu teguk jika kamu tak berhenti, aku tak sehebat itu dalam hal pelarian dari kehidupan. Aku mohon berhenti dan lihat lah aku yang tak pernah mempermasalahkan kekuranganmu. Aku takut kamu terjatuh karna begitu lelah, aku takut kamu terluka dan aku tak bisa menopangmu berjalan karna aku tertinggal jauh.


f
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pernahkah?

Pernahkan kamu berbaring di tempat tidurmu sambil menangis?

Menangis karna kamu berfikir kamu tidak cantik dan tak cukup indah untuk seseorang, karna kamu selalu melihat sisi kekurangan mu dari kepala hingga kaki sehingga membuat mu terlihat sangat buruk. 

Menangis karena mereka hanya ada saat mereka membutuhkanmu? dan hilang begitu saja tanpa memikirkanmu? menangis karena memikirkan siapa saja yang akan datang dan merasa sangat kehilangan di pemakaman mu nanti? masih adakah yang peduli dengan segala kebaikan yang kamu berikan? masih adakah yang merindukan kehadiranmu saat kamu berpulang? 

Menangis karena komentar orang-orang di sekitar mu yang sangat membuat mu sakit? menangis karna beban hidup yang tak bisa kamu tanggung sendirian? menangis karna banyak fikiran yang tak bisa kamu selesaikan? menangis karna kecewa dengan orang-orang yang telah kamu percaya? menangis karna perasaanmu di abaikan begitu saja? 

Menangis karna kamu takut terlambat membahagiakan ayah ibu mu? menangis ketika keluarga mu tidak mengerti jalan fikiran mu dan mereka menuyuruhmu untuk berhenti mengeluh hanya karena kamu lebih beruntung dari anak-anak lainnya. 

Kamu tak ingin di bilang si pencari perhatian, maka kamu memasa bodohkan segalanya. mungkin kehidupan orang lain lebih sulit, hanya karna mereka jarang mengeluh maka terlihat sangat indah, maka dari itu kamu lebih memilih untuk menutup mulut.

Di sekitar teman-teman dan keluarga kamu menciptakan sebuah senyuman kebohongan, dan mereka mempercayainya. Tapi saat malam tiba, ketika kamu sendiri di kamarmu, seseorang yang di anggap orang lain selalu tersenyum bahagia, menangis terisak di balik bantalnya dengan cucuran air mata. 
Pernahkah?

f
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Prev/>